Minggu, 24 Maret 2019

Ronang Fandy A 6102416015

Bermimpi itu perlu Berusaha Dan Berdoa

Pada suatu hari ada seleksi sepakbola pemandu bakat dari jakarta namanya asiop apacinti di semarang , saat itu saya termasuk pesertanya dalam seleksi itu. Seleksi itu cuman hanya 3 tahap pertama pemandu bakat itu melihat saya pada saat turnamen sepakbola dan yg tahap kedua pemandu bakat itu memanggil orang – orang yang masuk dalam pilihanya sebelum pemilihan terahir. Kemudian tahap kedua yaitu tes VO2MAX (tes daya tahan/ tes fisik) kemudian saya masuk dalam tahap itu karena usaha saya dan doa  - doa saya dan orang tua saya yang sangat mendukung sekali saya dalam sepakbola saya. Kemudian tahap ketiga orang – orang yg sudah di pilih kemudian di mainkan atau di sparingkan melawan tim dari kota semarang, dan dari ke 15 orang tersebut hanya di ambil 5 orang yang di beasiswa di jakarta itu untuk liga kompas gramedia. Kemudian pada saat itu saya termasuk dalam 5 orang tersebut, saya langsung bersyukur kepada tuhan yang maha esa dan kedua orang tuaku yang sudah mendukungku selama ini . Saya sendiri tidak menyangka sama sekali kalau bisa ke ambil sama pemandu bakat tersebut atau terpilih dalam tim asiop apacinti di jakarta.
Pada hari itu waktu pemberangkatan saya berpamitan dulu sama keluarga karena sebelumnya saya belum pernah berjauhan sama orangtuaku atau merantau. Saya sangat tidak percaya sekali karena saya jauh sama orang tua saya maka dari itu saya harus menjaga diri saya baik – baik dan mendengarkan apa kata orangtua saya dan tidak lupa berdoa kepada tuhan yang maha esa. Setelah mengikuti tim di asiop apacinti saya dan teman – teman saya jadi sekolah disana dan dapat beasiswa penuh , antara sekolah dan uang jajan pun dari sana. Saya dan teman – temanpun tidur di fasilitasi oleh mess , dan fasilitas pun cukup mendukung dan nyaman . Waktu di asiop latihan terus menerus pagi sore untuk turnamen liga kompas gramedia U-14 , ada seleksi lagi untuk timnas U-14 AFC yg di selenggarakan di Sabah malaysia. Berjalanya waktu liga kompas berputar tanding terus antar tim ke tim lainya, kemudian di setiap pertandingan liga kompas juga pemandu bakat di tiap pertandingan supaya anak – anak yang lolos akan di ikut sertakan dalam mengikuti seleksi timnas u -14 . Seleksi timnas U-14 di buka pada paruh musim liga kompas, jadi pengumuman pemain yang masuk dalam rekomendasi dari liga kompas tersebut akan di kasihkan kabar di pelatih tim masing – masing / di hubungi,  dan alhamdulillah saya termasuk dalam orang – orang yg termasuk dalam rekomendasi itu , kemudian dalam seleksi timnas itu ada 5 tahap dan yang masuk rekomendasi di liga kompas itu langsung mengikuti mulai dari tahap ke 3 engga lagi mulai dari tahap ke 1. Jadi saya sangat bersyukur sekali, padahal yang mengikuti tahap 1 itu ada sekitar 4 ribu orang peserta  dan mulai tahap ke 3 itu tinggal hanya 300 orang. Kemudian saya mengikuti tahap ke 3 yaitu tes VO2MAX (tes fisik) pada saat itu saya alhamdulillah masih lolos . Dan tahap ke4 yaitu akan di sparingkan sama tim dari jakarta yaitu yang pemain pilihan liga kompas pada waktu 2013 yang lebih tua dari umur saya atau kelahiran 1997, dan pada tahap kedua itu saya posisi saya yaitu straiker (pemain depan) dan pada saat itu saya memberikan gol untuk kemenangan 3-1 , jadi saya masih lolos pada tahap ke4. Tahap ke 5 pemain – pemain pilihan itu sudah di TC (training center) atau pemusatan latihan di mess timnas itu . Saya sangat bangga sekali walaupun masih tahap seleksi terahir tapi sudah masuk dalam squad timnas / TC . Pada waktu pemusatan latihan itu sekitar sebulan dan tahap pencoretan mulai satu demi satu tersingkir sampai ada pemain hanya 22 pemain dalam timnasional U-14 tersebut . Pada saat itu saya selalu mengasih kabar kedua orang tua saya perkembangan dan kesehatan saya selama jauh dari orang tua dan selalu di doakan mereka dan selalu mensuport saya pada hobi saya ini. Kemudian saya terpilih dari pemain 22 tersebut dalam squad timnasional tersebut yang akan mengikuti turnamen di sabah malaysia untuk mewakili Negara indonesia. Sekian cerita saya terima kasih ......

EKA WIDI ASTUTIK 6102416020



Moment special dalam hidupKu
            Ini ceritaku dari bangku SMA hingga sekarang ini aku bisa menjadi seorang mahasiswi di UNNES. Dari dulu kuliah adalah cita-citaku, menjadi seorang sarjana yang mempunyai gelar dan bisa bekerja dengan mapan untuk membahagiakan kedua orang tuaku. Namun di pertengahan perjalanan sekolahku di bangku SMA bayangan untuk kuliah sangat jauh dan susah untuk aku raih.
Aku tetap bersyukur dari SD-SMA aku selalu mendapat juara kelas dan mendapat beasiswa. SMP aku masuk di Sekolah Kelas Khusus Olahraga (KKO) karena aku mempunyai bakat olahraga di bidang voli. Dan bakat ini berlanjut sampai SMA hingga aku berani masuk di Sekolah Bakat Olahraga (SBO). Dari keahlianku bermain voli Alhamdulillah bisa menghasilkan sedikit rezeki setidaknya bisa aku pergunakan untuk uang saku dan kebutuhan lainnya. Semenjak SMA aku masuk di club voli, berlatih pagi,siang,sore hingga malam. Karena sekolahku sekolah olahraga jadi kita di tuntut untuk berprestasi di bidang olahraga tapi aku juga tidak boleh lupa dengan prestasi akademikku. Hampir jadwal latihan memadati hari-hariku, pagi jadwal latihan prestasi, sore latihan di club dan malam kadang ada ajakan searing partner. Semua aku jalani dengan senang karena di situ aku mempunyai banyak teman.
Di waktu itu pulang ke rumah dan kumpul keluarga hanya kadang-kadang bisa sampai 2 minggu sekali, karena jarak rumah dengan sekolahan yang sangat jauh sehingga aku lebih memilih kos dan belajar hidup mandiri. Semua ini aku jalani selama 3 tahun. Semenjak kelas XII aku mulai fokus di akademikku dan mulai mengurangi jadwal latihan. Karena aku berniat meneruskan sekolah di perguruan tinggi negeri maka aku harus berusaha keras untuk mendapatkan nilai yang tinggi. Nilai-nilai try out ku Alhamdulillah memuaskan tapi sayang, waktu ujian nasional nilaiku turun. Saat itu juga aku menangis di pelukan orangtuaku aku meminta maaf atas hasilku yang tidak memuaskan. Di saat itu juga semangatku untuk kuliah mulai luntur. SNMPTN aku memilih di UNY dengan juruusan Manajemen dan hasilnya aku tidak lolos. Aku tambah merasa gagal dan patah semaangat untuk kuliah, karena aku juga bukan dari keluarga yang mampu untuk mencoba mendaftar kuliah lagi pun aku takut.Untungnya aku masih punya keluarga yang senantiasa memberi semangat dan membuatku untuk bangkit.
H-1 minggu penutupan pendaftaran SBMPTN aku mulai bangkit dan aku berusaha berani mendaftarkan diri lagi untuk masuk di perguruan tinggi negri. Aku bersama teman-temanku yang senasib yang gagal di SNMPTN kita bareng-bareng menata niat untuk mendaftarkan diri. Aku mulai yakin bismillah SBMPTN ini jalanku, aku mendaftarkan diri pilihan pertama dan kedua di UNY jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi dan pilihan ketiga di UNNES jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Pendidikan Guru Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar) itu pun aku melalui jalur bidikmisi. Berdoa dan terus berdoa, semoga ini jalanku.
Tiba pada saatnya pengumuman hasil SBMPTN, antara ragu dan harus yakin mulai di dalam fikiran. Pengumuman di buka pukul 13.00, tapi aku sampai di warnet pukul 13.15 ya karena waktu itu belum punya hp android bahkan laptop. Aku langsung buka laman web hasil SBMPTN tapi sayang mungkin terlalu banyak yang membuka laman itu dan aku pun sudah tidak bisa mengaksesnya dan hasilnya hanya muncul tulisan eror. Temenku sudah ramai dan dengan sombongnya mereka berkata lolos di UNY yak arena waktu itu kita sepakat daftar di UNY semua. Aku pulang dengan wajah sedih karena sudah tidak bisa masuk di laman webnya untuk melihat hasilku dan aku berfikir mungkin aku tidak lolos lagi. Sesampainya di rumah pun orangtuaku bertanya hasilnya dan aku tidak menjawab, mereka pun tidak bertanya-tanya lagi. Tiba-tiba temenku menghubungiku dan memberitahu hasilku, aku terkejut dan tidak percaya. Aku lolos SBMPTN di UNNES jurusan PJKR(PGPJSD) pilihan ketiga. Seketika orangtuaku tahu dan mereka menangis karena anak pertamanya ini lolos dan harus jauh dari mereka. Yang awalnya sudah berniat kuliah di jogja setidaknya dekat dari rumah dan banyak keluarga juga disana dan bisa gabung teman-teman satu angkatan lagi tapi hasilnya aku sendiri yang beda Universitas dan keluar provinsi.
Aku bersyukur bisa masuk perguruan tinggi negeri di UNNES di jalur bidikmisi, ya walaupun lagi-lagi harus jauh dari orang tua dan saat ini aku harus benar-benar mandiri tanpa ada orang yang aku kenal sebelumnya. Setidaknya aku bisa mengurangi beban orangtuaku yang tidak harus membiayai kuliahku, mungkin ini sudah jalanku. Belajar merantau di Semarang sebatang kara tapi aku yakin nantinya disini aku akan menemukan keluarga baru dan teman baru.
Terimakasih buat orangtuaku, teman-temanku dan orang terdekatku, kini kita sudah berjuang masing-masing. Selamat buat kalian yang masih bisa bergabung menjadi satu bahkan bisa satu kelas lagi. Semoga kedepannya kita bisa bercerita pengalaman asing-masing dan tidak melupakan aku yang jauh disini.

andhika alaf gani



Spesial moment
            Momen yang tak terlupakan bagi saya yaitu ketika saya pertama kali seleksi team sepak bola junior di kebumen, ketika itu saya bersama 6 teman saya berngkat dari ungaran ke kebumen,namun kendala bagi saya yaitu biaya ke kebumen saya tidak punya uang, dan saya akhirnya menjual burung kesayangan saya ke teman saya seharga 350 ribu dan saya  gunakan untuk berangkat ke kebumen, saya sampe kebumen pukul 02.00 pagi ketika itu nomer yang dikasih buat menghubungi orang yang akan menjemput saya disana ternyata nomernya sudah tidak aktif,dan saya bersama 6 teman saya memutuskan untuk tidur di depan toko sampe subuh setelah subuh baru orang yang tadi nomernya tidak aktif bisa dihubungin dan langsung dijemput lalu langsung menuju lapangan sepak bola untuk mengikuti seleksi, seleksi dimulai pukul 06.00 sampai dengan pukul 11.00, ketika seleksi  saya sangat antusias dan semangat banyak teman baru yang baik dan orang asli sana ketika itu ada pemain yang seperti menjadi anak emas bagi pelatih dan mengalami benturan dengan saya sampe pemain itu cidera dan saya langsung dimarai oleh pelatih itu, setelah selesai seleksi diumumkan siapa saja yang lolos mengikuti seleksi tersebut dan saya dinyatakan tidak lolos akhirnya saya pulang dengan membawa uang 100.000 buat transport ke ungaran, namun 6 teman saya dinyatakan lolos seleksi tersebut sehingga saya pulang sendiri dari kebumen, saya kecewa namun saya mendapat pengalaman berharga ketika pengorbanan apapun telah dilakukan namun kalau belum rejekinya mau di gimana pun bakalan tidak bisa ,setelah itu saya sempat frustasi dan senpat mempunyai keinginan untuk tidak main bola lagi namun saya ingat cita cita orang tua saya yaitu ingin melihat saya berguna dan bisa di liat atau di dukung orang banyak,
            Setelah 3 tahun kemudian saya mengikuti seleksi di psis u23 ketika itu saya pesimis karena banyaknya peserta yang mengikuti seleksi itu berjalan selama kurang lebih satu minggu saya selama satu minggu itu meninggalkan kuliah saya pada akhirnya sya diterima di psis u23 itu dan mengikuti liga 3 jateng saya sangat senang karena cita cita saya dan orangtua saya bisa tercapai ketika itu saya bertandig pertama kali melawan persik kendal di stadion citarum semarang disana banyak suporter dan saya sangat senang dan antusias itu merupakan pengalaman pertama saya didukung banyak suporter,ketika pertandingan selesai saya tidak percaya kedua orang tua saya dan keluarga saya datang ke lapangan untuk melihat saya karena jarak stadion dari rumah saya sangat jauh setelah itu saya mendapat gaji dan saya buat untuk mentraktir keluarga saya, itu merupakan momen yang tak terlupakan di kehidupan saya, saya percaya ketika ada kemauan dan restu dari orang tua semua bakal bisa terjadi.
Andikha Alafgani

Fera Andriyani 6102416021



Bukan sekedar mimpi
            Hidup itu pilihan dan ketetapan Tuhan. Perjuangan tidaklah semudah kita membolak balikan tangan. Setiap langkah akan ada sebuah rintangan tetaplah berjalan sebagai mana semestinya dan memiliki tujuan.
            Aku merupakan gadis kecil desa yang terlahir dari seorang ibu dan ayah yang hidup sederhana bukan seorang TNI melainkan seorang petani hidup dengan keserderhanaan namun hangat akan kebahagiaan. Aku  kecil  tidaklah seperti anak-anak yang lain yang bisa menikmati masa kanak-kanaknya aku selalu dibawa ayah ibunya bekerja di ladang  berangkat pagi pulang petang itu yang kerap dialaminya. Aku kecil tidak pernah merasakan nikmatnya bangku taman kanak-kanak,dikarenakan aku  hidup dilingkungan pelosok jauh dari perkotaan,pada saat itu sekolahanpun masih jarang terutama TK belum ada.
            Aku mulai sekolah pada SD yang ada di desa, orang tuaku selalu memberi nasihat untuk tetap sekolah setinggi-tinggiya untuk mengapai cita-cita. Ayah dan ibunya tidak mau jika aku yang nantinya akan menjadi panutan orang tua akan mengalami nasib seperti orang tuaku. Orang tuaku selalu memberikan motivasi. Aku selalu berusaha menjadi anak yang berbakti pada orang tua. aku termasuk anak yang cerdas dan memiliki psikomotorik yang bagus. aku tergolong anak yang pandai dalam pelajaran olahraga terutama pada cabor atletik yaitu lati jarak jauh maupun sprint.
            Hingga aku menginjak dibangku SMP orang tuaku tak bosan untuk memberinya motivasi hidup agar suatu saat nanti aku dapat melanjutkan sekolah  setinggi-tingginya. aku selalu bersemangat untuk sekolah. aku juga memiliki prinsip untuk hidup untuk merubah roda kehidupan. Tiap hari aku harus bangun pagi dan membantu ibu di dapur, sembari sekolah aku membantu ibu menjajakan gorengan yang dibuat oleh ibu. aku tak malu dengan apa yang dikerjakan  karena aku selalu perpegang teguh pada prinsip bahwa hidup tidak perlu gengsi.
            Sejak kecil aku memiliki cita cita menjadi seorang guru, setiap di Tanya oleh seorang guru aku selalu menjawab ingin menjadi guru. aku pun tidak tau alasanya mengapa aku ingin menjadi seorang guru. Hingga dibangu SMP pun cita cita tersebut masih melekat didalam diriku. Orangtuaku selalu mendukung apa yang dicita citakan, meskipun aku berasal dari orang yang tidak mampu namun  memiliki semangat tinggi dan dukugan dari orang tua yang selalu mendoakanku.
            Setelah lulus dari bangku SMP aku bersihkeras untuk melanjutkan kejenjang SMA, pada awalnya orang tuaku tidak setuju karena soal biaya, namun aku selalu meyakinkan orangtuaku bahwa aku bisa sekolah dengan sungguh sungguh dan bisa meraih prestasi untuk aku tetap bisa melanjutkan study ku hingga cita-citaku tercapai. Hari hari kulalui dengan penuh semangat belajar hingga tak terasa moment SMAku akan segera berlalu. 3 tahun telah kulalui dengan penuh suka duka. Disaat itulah aku mulai bimbang akhirnya aku meminta restu orang tuaku untuk melanjutkan study, awalnya orang tuaku tidak setuju dengan keputusanku untuk melanjutkan kuliah, namun aku selalu meyakinkan orang tuaku agar memberikan doa restu aku juga berjanji pada kedua orang tuaku bahwa aku akan kuliah dengan biaya siswa, awalnya orangtuaku tidak sepenuhnya percaya, tetapi aku berusaha untuk meyakinkan orang tuaku sehingga orang tuaku mengizinkanku untuk mendaftarkan diri di kampus tercinta UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.
Awalnya aku sempat kecewa karena pada pendaftaran SNMPTN aku harus menerima kegagalan, namun, dengan adanya kegagalan aku bisa bangkit dan banyak orang yang memberikan motivasi untuk segera bangkit dan mencoba tes jalus SBMPTN, alhasil dengan jerih payahku aku belajar. ALLAH berkhendak padaku bahwa aku diterima di UNIV tercinta. Aku sangat bangga, aku bersyukur apapun yang sudah pahitnya aku rasakan kini berbuah manis.
 Namun, perjuanganku belum selesai sampai disini masih banyak yang harus aku perjuangkan. Aku harus mampu menjalankan amanah sehingga cita-citaku tercapai aku harus membuat kedua malaikat tanpa sayapku tersenyum bangga padaku. ayah ibu tunggu keberhasilan anakmu.
 Sekian…….
                                                                                                            By: F.A (Fera Andriyani)


Azhmi Hervi


Momen spesial dalam hidup saya
Nama    : Azhmi Hervi
Nim        : 6102416019

JUARA I LOMBA HAFALAN SURAT PENDEK
Cerita ini saya tulis untuk mengenang pengalaman yang paling berharga dalam hidup saya. Saya ingin berbagi dengan teman teman yang mengunjungi blog ini dan berharap bisa menjadi motivasi dan juga hal yang bermanfaat.
Pada saat itu saya duduk dikelas 4 bangku Madrasah Ibtidaiyah yang dekat dengan rumah saya. Ibu saya pun juga guru di sekolah tersebut. Sebenarnya saya baru saja pindah ke sekolah tersebut karena sekolah yang lama terlalu jauh dari rumah. Disekolah ini saya benar benar asing dengan pelajaran agama yang sedikit lebih banyak dari sekolah yang lama. Pada saat itu saya direkomendasikan oleh ibu saya untuk ikut lomba hafalan surat pendek tingkat kecamatan yang diselenggarakan di sekolah lain. Saya bukan tipe orang penghafal yang baik, namun dorongan orang tua dan juga dukungannya membuat saya berani untuk mengikuti lomba hafalan tersebut. Persiapan yang hanya kurang dari 2 minggu benar-benar saya manfaatkan dengan sebaik-baiknya dengan harapan bisa meraih juara dan membanggakan kedua orang tua saya. Latihan demi latihan selalu didampingi oleh kedua orang tua yang selalu memberikan arahan kepada saya.
Pada saat hari lomba pun dukungan kedua orang tua saya masih sangat besar, mereka ikut menyaksikan perjuanganku. Namun ada sesuatu hal yang membuatku sedikit tidak percaya diri, melihat lawan yang memiliki kelebihan mereka masing-masing yang sudah lama mengenyam bangku sekolah keagaamaan sementara aku bisa dibilang baru mengenalnya. Sambil menunggu nomer urutku dipanggil aku selalu menghafalkan surat yang akan aku bawakan. Tidak sekali dua kali, namun terus menerus. Akhirnya tibalah giliranku masuk keruangan yang didalamnya hanya ada aku dan dewan juri penilai, tidak ada lagi siapa-siapa, aku pun semakin tegang dan stres. Dengan membaca bismilah seiklas iklasnya aku pun mulai membaca hafalan surat yang telah kupersiapkan. Tidak lama kemudian akhirnya giliranku selesai, aku merasa lega dan langsung menghampiri kedua orang tuaku.
Saat pengumuman para juara aku berpikir tidak akan mungkin namaku di panggil untuk naik ke panggung dan menerima piala. Saat itu juga aku pergi menjauh dari panggung mencari kawan-kawanku dan jajan bersama mereka, tak lama setelah itu temanku berteriak kepadaku bahwa namaku dipanggil sebagai juara hafalan surat pendek. Betapa tidak percayanya aku sampai aku menanyakan lagi kepada panitia siapa nama yang barusan saja dipanggil, dan ternyata benar itu adalah namaku. Dari pengalaman spesial inilah aku mendapat pelajaran berharga, jangan pernah berburuk sangka kepada tuhan, setiap usaha yang iklas dan senantiasa optimis akan diberikan hasil yang sesuai oleh tuhan kepada hambanya.
Demikian cerita singkat pengalaman berharga ku ini, semoga bisa menjadi inspirasi dan sesuatu yang bermanfaat. Apabila ada tutur kata yang kurang berkenan mohon maaf, sekali lagi terimkasih yang sebesar besarnya.


Nama              : Kunta Indra Atmaja
NIM                : 6102146014
Prodi               : PGPJSD



KETERIMA DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


Asalamuallaikum  Wr.Wb

Nama saya kunta Indra Atmaja. Saya lahir di Blora, 29 Oktober 1997. Saya tinggal di suatu desa yang berada di Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah. Saya sendiri adalah anak pertama dari satu bersaudara.
Di sini saya akan sedikit bercerita  tentang momen special yang pernah saya alami. Momen special saya yaitu  ketika saya diterima masuk di salah satu Perguruan Tinggi Negeri yang ada di Semarang, yaitu di Universitas Negeri Semarang. Lebih tepatnya saya ketrima di Prodi Pendidikan Guru Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar, Jurusan pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi, fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang. Universitas Negeri Semarang merupakan kampus utama yang terletak di Kelurahan Sekaran, Gunungpati, Kota Semarang.
 Kenapa hal tersebut saya pilih menjadi momen yang special dan membuat diri saya bangga, karena masuk di salah satu perguruan tinggi terbaik yang ada di Indonesia  dengan mengalahkan puluhan, ratusan, bahkan ribuan orang dari berbagai daerah di Indonesia merupakan sesuatu yang menurut saya special dan juga membanggakan. Tidak hanya itu saja, tetapi ada hal yang lebih special lagi yaitu saya masuk ke Perguruan Tinggi Negeri melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau disingkat SBMPTN. Sebenarnya ada 3 jalur dapat dilaluiuntuk bisa masuk ke Universitas Negeri Semarang, yaitu melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). yang kedua melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Dan yang terakhir melalui jalur Ujian Mndiri (UM). Kenapa jalur SBMPTN merupakan jalur yang menurut saya special, karena Ketrima masuk di Universitas Negeri Semarang melalui jalur SBMPTN berbeda dari dua jalur yang lain. Dari kedua jalur tadi, jalur ini menurut saya ada jalur yang paling susah di banding jalur SBMPTN Dan jalur UM, apabila dilihat dari proses masuknya, persainganya maupun bentuk tesnya.
Sekian sedikit cerita tentang momen spesial yang pernah saya alami , dan saya minta maaf apabila ada salah kata, semoga cerita tadi dapat bermanfaat dan menambah motivasi untuk adek-adek yang akan melanjutkan sekolah di jenjang perguruan tinggi negeri. Terimakasih.

Wasalamuallaikum Wr.wb