Moment
special dalam hidupKu
Ini ceritaku dari bangku SMA hingga
sekarang ini aku bisa menjadi seorang mahasiswi di UNNES. Dari dulu kuliah
adalah cita-citaku, menjadi seorang sarjana yang mempunyai gelar dan bisa
bekerja dengan mapan untuk membahagiakan kedua orang tuaku. Namun di
pertengahan perjalanan sekolahku di bangku SMA bayangan untuk kuliah sangat
jauh dan susah untuk aku raih.
Aku
tetap bersyukur dari SD-SMA aku selalu mendapat juara kelas dan mendapat
beasiswa. SMP aku masuk di Sekolah Kelas Khusus Olahraga (KKO) karena aku
mempunyai bakat olahraga di bidang voli. Dan bakat ini berlanjut sampai SMA
hingga aku berani masuk di Sekolah Bakat Olahraga (SBO). Dari keahlianku
bermain voli Alhamdulillah bisa menghasilkan sedikit rezeki setidaknya bisa aku
pergunakan untuk uang saku dan kebutuhan lainnya. Semenjak SMA aku masuk di
club voli, berlatih pagi,siang,sore hingga malam. Karena sekolahku sekolah
olahraga jadi kita di tuntut untuk berprestasi di bidang olahraga tapi aku juga
tidak boleh lupa dengan prestasi akademikku. Hampir jadwal latihan memadati
hari-hariku, pagi jadwal latihan prestasi, sore latihan di club dan malam
kadang ada ajakan searing partner. Semua aku jalani dengan senang karena di
situ aku mempunyai banyak teman.
Di
waktu itu pulang ke rumah dan kumpul keluarga hanya kadang-kadang bisa sampai 2
minggu sekali, karena jarak rumah dengan sekolahan yang sangat jauh sehingga
aku lebih memilih kos dan belajar hidup mandiri. Semua ini aku jalani selama 3
tahun. Semenjak kelas XII aku mulai fokus di akademikku dan mulai mengurangi
jadwal latihan. Karena aku berniat meneruskan sekolah di perguruan tinggi
negeri maka aku harus berusaha keras untuk mendapatkan nilai yang tinggi.
Nilai-nilai try out ku Alhamdulillah memuaskan tapi sayang, waktu ujian
nasional nilaiku turun. Saat itu juga aku menangis di pelukan orangtuaku aku
meminta maaf atas hasilku yang tidak memuaskan. Di saat itu juga semangatku
untuk kuliah mulai luntur. SNMPTN aku memilih di UNY dengan juruusan Manajemen
dan hasilnya aku tidak lolos. Aku tambah merasa gagal dan patah semaangat untuk
kuliah, karena aku juga bukan dari keluarga yang mampu untuk mencoba mendaftar
kuliah lagi pun aku takut.Untungnya aku masih punya keluarga yang senantiasa
memberi semangat dan membuatku untuk bangkit.
H-1
minggu penutupan pendaftaran SBMPTN aku mulai bangkit dan aku berusaha berani
mendaftarkan diri lagi untuk masuk di perguruan tinggi negri. Aku bersama
teman-temanku yang senasib yang gagal di SNMPTN kita bareng-bareng menata niat
untuk mendaftarkan diri. Aku mulai yakin bismillah SBMPTN ini jalanku, aku
mendaftarkan diri pilihan pertama dan kedua di UNY jurusan Pendidikan Jasmani
Kesehatan dan Rekreasi dan pilihan ketiga di UNNES jurusan Pendidikan Jasmani
Kesehatan dan Rekreasi (Pendidikan Guru Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar) itu
pun aku melalui jalur bidikmisi. Berdoa dan terus berdoa, semoga ini jalanku.
Tiba
pada saatnya pengumuman hasil SBMPTN, antara ragu dan harus yakin mulai di
dalam fikiran. Pengumuman di buka pukul 13.00, tapi aku sampai di warnet pukul
13.15 ya karena waktu itu belum punya hp android bahkan laptop. Aku langsung
buka laman web hasil SBMPTN tapi sayang mungkin terlalu banyak yang membuka
laman itu dan aku pun sudah tidak bisa mengaksesnya dan hasilnya hanya muncul tulisan
eror. Temenku sudah ramai dan dengan sombongnya mereka berkata lolos di UNY yak
arena waktu itu kita sepakat daftar di UNY semua. Aku pulang dengan wajah sedih
karena sudah tidak bisa masuk di laman webnya untuk melihat hasilku dan aku
berfikir mungkin aku tidak lolos lagi. Sesampainya di rumah pun orangtuaku
bertanya hasilnya dan aku tidak menjawab, mereka pun tidak bertanya-tanya lagi.
Tiba-tiba temenku menghubungiku dan memberitahu hasilku, aku terkejut dan tidak
percaya. Aku lolos SBMPTN di UNNES jurusan PJKR(PGPJSD) pilihan ketiga.
Seketika orangtuaku tahu dan mereka menangis karena anak pertamanya ini lolos
dan harus jauh dari mereka. Yang awalnya sudah berniat kuliah di jogja setidaknya
dekat dari rumah dan banyak keluarga juga disana dan bisa gabung teman-teman
satu angkatan lagi tapi hasilnya aku sendiri yang beda Universitas dan keluar
provinsi.
Aku
bersyukur bisa masuk perguruan tinggi negeri di UNNES di jalur bidikmisi, ya
walaupun lagi-lagi harus jauh dari orang tua dan saat ini aku harus benar-benar
mandiri tanpa ada orang yang aku kenal sebelumnya. Setidaknya aku bisa
mengurangi beban orangtuaku yang tidak harus membiayai kuliahku, mungkin ini
sudah jalanku. Belajar merantau di Semarang sebatang kara tapi aku yakin
nantinya disini aku akan menemukan keluarga baru dan teman baru.
Terimakasih
buat orangtuaku, teman-temanku dan orang terdekatku, kini kita sudah berjuang
masing-masing. Selamat buat kalian yang masih bisa bergabung menjadi satu
bahkan bisa satu kelas lagi. Semoga kedepannya kita bisa bercerita pengalaman
asing-masing dan tidak melupakan aku yang jauh disini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar