Minggu, 24 Maret 2019

EKA WIDI ASTUTIK 6102416020



Moment special dalam hidupKu
            Ini ceritaku dari bangku SMA hingga sekarang ini aku bisa menjadi seorang mahasiswi di UNNES. Dari dulu kuliah adalah cita-citaku, menjadi seorang sarjana yang mempunyai gelar dan bisa bekerja dengan mapan untuk membahagiakan kedua orang tuaku. Namun di pertengahan perjalanan sekolahku di bangku SMA bayangan untuk kuliah sangat jauh dan susah untuk aku raih.
Aku tetap bersyukur dari SD-SMA aku selalu mendapat juara kelas dan mendapat beasiswa. SMP aku masuk di Sekolah Kelas Khusus Olahraga (KKO) karena aku mempunyai bakat olahraga di bidang voli. Dan bakat ini berlanjut sampai SMA hingga aku berani masuk di Sekolah Bakat Olahraga (SBO). Dari keahlianku bermain voli Alhamdulillah bisa menghasilkan sedikit rezeki setidaknya bisa aku pergunakan untuk uang saku dan kebutuhan lainnya. Semenjak SMA aku masuk di club voli, berlatih pagi,siang,sore hingga malam. Karena sekolahku sekolah olahraga jadi kita di tuntut untuk berprestasi di bidang olahraga tapi aku juga tidak boleh lupa dengan prestasi akademikku. Hampir jadwal latihan memadati hari-hariku, pagi jadwal latihan prestasi, sore latihan di club dan malam kadang ada ajakan searing partner. Semua aku jalani dengan senang karena di situ aku mempunyai banyak teman.
Di waktu itu pulang ke rumah dan kumpul keluarga hanya kadang-kadang bisa sampai 2 minggu sekali, karena jarak rumah dengan sekolahan yang sangat jauh sehingga aku lebih memilih kos dan belajar hidup mandiri. Semua ini aku jalani selama 3 tahun. Semenjak kelas XII aku mulai fokus di akademikku dan mulai mengurangi jadwal latihan. Karena aku berniat meneruskan sekolah di perguruan tinggi negeri maka aku harus berusaha keras untuk mendapatkan nilai yang tinggi. Nilai-nilai try out ku Alhamdulillah memuaskan tapi sayang, waktu ujian nasional nilaiku turun. Saat itu juga aku menangis di pelukan orangtuaku aku meminta maaf atas hasilku yang tidak memuaskan. Di saat itu juga semangatku untuk kuliah mulai luntur. SNMPTN aku memilih di UNY dengan juruusan Manajemen dan hasilnya aku tidak lolos. Aku tambah merasa gagal dan patah semaangat untuk kuliah, karena aku juga bukan dari keluarga yang mampu untuk mencoba mendaftar kuliah lagi pun aku takut.Untungnya aku masih punya keluarga yang senantiasa memberi semangat dan membuatku untuk bangkit.
H-1 minggu penutupan pendaftaran SBMPTN aku mulai bangkit dan aku berusaha berani mendaftarkan diri lagi untuk masuk di perguruan tinggi negri. Aku bersama teman-temanku yang senasib yang gagal di SNMPTN kita bareng-bareng menata niat untuk mendaftarkan diri. Aku mulai yakin bismillah SBMPTN ini jalanku, aku mendaftarkan diri pilihan pertama dan kedua di UNY jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi dan pilihan ketiga di UNNES jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Pendidikan Guru Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar) itu pun aku melalui jalur bidikmisi. Berdoa dan terus berdoa, semoga ini jalanku.
Tiba pada saatnya pengumuman hasil SBMPTN, antara ragu dan harus yakin mulai di dalam fikiran. Pengumuman di buka pukul 13.00, tapi aku sampai di warnet pukul 13.15 ya karena waktu itu belum punya hp android bahkan laptop. Aku langsung buka laman web hasil SBMPTN tapi sayang mungkin terlalu banyak yang membuka laman itu dan aku pun sudah tidak bisa mengaksesnya dan hasilnya hanya muncul tulisan eror. Temenku sudah ramai dan dengan sombongnya mereka berkata lolos di UNY yak arena waktu itu kita sepakat daftar di UNY semua. Aku pulang dengan wajah sedih karena sudah tidak bisa masuk di laman webnya untuk melihat hasilku dan aku berfikir mungkin aku tidak lolos lagi. Sesampainya di rumah pun orangtuaku bertanya hasilnya dan aku tidak menjawab, mereka pun tidak bertanya-tanya lagi. Tiba-tiba temenku menghubungiku dan memberitahu hasilku, aku terkejut dan tidak percaya. Aku lolos SBMPTN di UNNES jurusan PJKR(PGPJSD) pilihan ketiga. Seketika orangtuaku tahu dan mereka menangis karena anak pertamanya ini lolos dan harus jauh dari mereka. Yang awalnya sudah berniat kuliah di jogja setidaknya dekat dari rumah dan banyak keluarga juga disana dan bisa gabung teman-teman satu angkatan lagi tapi hasilnya aku sendiri yang beda Universitas dan keluar provinsi.
Aku bersyukur bisa masuk perguruan tinggi negeri di UNNES di jalur bidikmisi, ya walaupun lagi-lagi harus jauh dari orang tua dan saat ini aku harus benar-benar mandiri tanpa ada orang yang aku kenal sebelumnya. Setidaknya aku bisa mengurangi beban orangtuaku yang tidak harus membiayai kuliahku, mungkin ini sudah jalanku. Belajar merantau di Semarang sebatang kara tapi aku yakin nantinya disini aku akan menemukan keluarga baru dan teman baru.
Terimakasih buat orangtuaku, teman-temanku dan orang terdekatku, kini kita sudah berjuang masing-masing. Selamat buat kalian yang masih bisa bergabung menjadi satu bahkan bisa satu kelas lagi. Semoga kedepannya kita bisa bercerita pengalaman asing-masing dan tidak melupakan aku yang jauh disini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar