Rabu, 19 Juni 2019

Feature UAS, Kunta Indra Atmaja (6102416014)

                    
Hutan Jati, Liburan Desa, Rasa Savana
Jam menunjukan pukul 05.00 pagi dan embun pagi menyapa dikala mentari belum menampakan keindahanya. Dan saat itu juga saya pun memulai petualangan saya. Saya memilih untuk liburan ke salah satu hutan yang berada di Kabupaten Blora.
Alasan saya karena selain irit biaya, juga tempat tinggal saya tidak jauh dengan hutan. Saya berpetualang menggunakan kendaraan ramah lingkungan andalan saya yang bernama sengkuni. Dialah sepeda tua kesayangan saya. Tetapi walaupun tua, sepeda saya memiliki jam terbang yang cukup tinggi.
Sebelum berangkat saya menyempatkan untuk berdoa terlebih dahulu agar selama diperjalanan tidak terjadi masalah dan sampai di tempat tujuan dengan selamat. Saya pun mengayuh sepeda saya untuk memulai perjalan.
Perjalanan saya dimulai dengan menyusuri jalanan pedesaan yang sepi, dan cukup sempit. Berlandasan batu dan pasir sungai, saya mengayuh sepeda tua saya dengan sepenuh hati menuju ke hutan jati yang penuh misteri.kemudian di depan perjalanan saya dihadapkan dengan suungai yang cukup luas, dan untungnya terdapat jembatan, sehingga saya tidak kesulitan untuk menyeberangi sungai tersebut.
Perjalan panjangpun terlihat di depan mata, tetapi dengan tekat ang kuat dan semangat yang membara, saya pun tetap sabar mengayuh sepeda saya. Di perjalanan Merdunya kicauan burung terdengar di sela-sela pepohonan di sepanjang perjalanan saya. Rasa lelah mulai terasa di bagian otot-otot kaki saya setelah setengah perjalanan sudah saya lalui. Mentari pagi sedikit demi sedikit mulai menampakan sinar terangnya.
Dan pada akhirnya terik matahari bersinar tajam menandakan bahwa tidak terasa sudah 40 menit perjalanan yang sudah saya lakukan. dari kejahuan terlihat pepohon besar dan rindang mulai menampakan batang daunya menandakan saya sudah mulai memasuki kawasan hutan.
Pertama saya sampai di hutan jati, saya disuguhkan oleh sebuah hutan yang masih asri serta pepohonan yang lebat. Sebenarnya saya takut sendirian menyusuri hutan karena pepohonan yang rindang di tambah suasana yang sunyi memungkinkan masih banyak hewan liar yang masih hidup di hutan tersebut. tetapi karena dari awal saya berniat untuk menyusuri hutan, jadinya saya memberanikan diri untuk menjelajah hutan tersebut.
Selain menikmati udara segar dan keindahan alam yang ada di hutan jati, saya juga memiliki tujuan lain berlibur di dalam hutan, yaitu salah satu tujuan saya kesini adalah untuk  mencari burung. Dengan bermodalkan batu krikil dan ketapel, sayapun berjalan memasuki hutan dan meninggalkan sepeda saya di dekat suatu pondok saya terbuat dari bambu yang berada di hutan.
Saya berjalan memasuki hutan seorang diri menggunakan alas kaki sandal. Selama perjalanan tidak tampak satu orang pun yang beraktivitas di dalam hutan, hanya hewan-hewan kecil dan juga kicauan burung yang menemani langkah saya menyusuri. Saya mencoba mencari tampat dimana burung-burung sering menampakan wujudnya.
Tidak terasa sudah hampir 30 menit saya berjalan saya belum menjumpai burung yang saya inginkaan, hanya kicauan burung yang terdengar dari kejauhan. Sinar matahari mulai bergerak ke ufuk timur yang menandakan hari sudah mulai siang. Suara bergejolak terdengar di dalam perut saya yang menandakan bahwa perut saya harus di isi dengan makanan. Karena saya tidak membawa bekal dari rumah, mau tidak mau saya mencoba menahan rasa lapar yang hinggap di perut saya.
Kemduian saya melanjutkan perjalanan menyusuri hutan setapak demi setapak sambil melihat langit-langit hutan. Dan tidak lama saya berjalan dati kejahuan terlihat ada sesuatu yang bergerak-gerak tidak seperti biasanya di balik dedauan. Sayapun bergegas dengan meminimalisisr suara gerakan mencoba menghampirinya. Dan dari jarak sekitar 12 meter saya melihat 2 ekor burung sekaligus hinggap di batang pohon. Mengetahui hal tersebut saya pun bergegas mempersiapkan ketapel, tidak lupa saya beri amunisi. Saya membidik tepat ke salah satu burung. Saat saya fokus kepada sasaran dan bersiap melepaskan ketapel saya, dan tiba-tiba dari kejahuan terdengar suara tembakan senapan anginnya yang cukup keras yang mengakibatkan burung bidikan saya terkejut dan terbang. Sayapun cukup kesal dan tidak tahu harus berbuat apa. Karena waktu sudah  menjukan pukul 3 sore, saya pun memutuskan untuk menghentikan perjalanan saya menyusuri hutas jati.
Dengan lapang dada dan tetap tegar saya berjalan kembali menuju tempat saya menaruh sepeda. Setelah saya mengambil sepeda, sayapun pulangke rumah. Walaupun saya tidak mendapatkan seekorpun burung, tetapi saya tetap senang dan puas karena sudah disuguhkan oleh hutan yang rindang dan masih asri, ditampah udara segar dan sejuk yang membuat liburan saya kali ini sungguh menyenangkan walau dilakukan sendirian.

           

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar